Nah yang terakhir itu adalah sebuah acara puncak dari kesekian kalinya wacana, akhirnya kita bisa berkumpul bersama lagi. Sewaktu lebaran kemarin, kita sama sama menyempatkan diri untuk mengunjungin pelatih sekaligus guru favorit kita, pertama - tama kita menginap dulu di rumah paril di daerah gunung kawi, setelah itu baru kita menjemput Bu Heny untuk berjalan jalan, untuk bernostalgia masa masa dulu. Akhirnya kita makan ke tempat makan favorit kita waktu sekolah, yaitu Mie Setan.
Selanjutnya adalah seseorang wanita yang sangat ke ibuan sekali, tapi galaknya minta ampun. Tomboi pada jamannya, dan hebat pada jamannya. Bertubuh kecil tapi lincah, hmm itu lah pelatih saya, seorang perempuan bernama Heny, yang sangat saya kagumi dan hormati. Dia adalah pelatih yang tidak mudah menyerah dalam mengadapi segala hal, dia selalu optimis meskipun di caci disana sini, di hujat dan lain sebagainya. Dialah yang membuat saya semangat untuk bermain basket, untuk menaikkan nama dia juga. Selain itu gw sama dia itu udah akrabnya minta ampun, kalau di tanya siapa guru paling aku suka di sekolah, pasti jawabnya beliau, baru selanjutnya ada guru BK. Nah hal yang selalu aku ingat dari beliau itu adalah kalau aku gagal shooting, dia selalu memukul tanganku pakai sendal atau sepatu, itu supaya tanganku panas, dan mudah muat menembak, dan alhasil emang itu bersail loh, jadi sampai sekarang saya keterusan buat mukul tangan kalua udah tembakan buruk. Dan sampai saat ini juga, kita semua masih deket dengan beliau, bahkan masih sering main bareng kalau kita memang pulang ke malang.
Selanjutnya adalah seseorang dengan bertubuh tinggi, kurus, smpnya homeschooling, gak punya temen, jomblo ngenes, suka ngelamun dan ngeluarin liur gitu kalau ngelamun, tapi lawakannya receh haha. Ya bukan lain bukan tidak dia adalah Abraham, atau biasa di panggil bram, dia itu deket sekali dengan Julius, dulu kemana mana mereka berdua pasti bersama, selalu tak terpisahkan. Selain itu dia juga salah satu ujung tombak di team ku, karena dia yang lumayan ahli. Karena dia juga team kelasku bisa menang melawan seluruh kelas di sekolahanku. Aku dan dia bagaikan udah seperti senjata yang kuat, dia bermain di area dalam, sedangkan saya bermain di area luar sebagai penembak. Jadi aku selalu mengumpan dia kalau tidak bisa shooting, tetapi kalau aku kosong, aku tinggal shooting aja, dan dia yang rebound bolanya. Jadi kita udah jadi sehati gitu kalau udah di lapangan, karena keseringan. Selain itu kita juga akrab karena kelas 2 itu kita selalu 1 bangku terus, jadi 2 anak yang pemalas jadi satu bangku itu mantab haha
Selanjutnya ada seseorang yang menjadi ketua ekstrakulikuler basket dari angkatan saya, yaitu angkatan 21. Dia memiliki tempat kelahiran yang sama dengan Irfan, yaitu di Nganjuk. Dia juga spesial, karena pada saat smp, dia sudah masuk jadi popda Nganjuk. Nah dia itu bernama Bagus, atau biasa di panggil Sugab haha, dia dulu awal awal juga berada di posisi shooting guard, tapi lambat laun saya menyusul dan menggantikan dia, ya mungkin karena dia dribble nya kurang bagus, tapi untuk melempar bolanya handal sekali dia haha. Nah selain itu dia juga lumayan pandai mengatur team juga. Hal yang saya inget itu kita sering pulang bareng shubuh shubuh, dan jalanan di malang itu masih berkabut, jadi serasa saya mau bunuh diri aja itu disana, karena gak bisa melihat apapun haha.